Rabu, 02 Agustus 2017

Pasca Keguguran : Tetap Semangat!!

Pasca Keguguran Penyandang Diabetes

Kehamilan yang telah kami nantikan sejak awal tahun 2017 ini akhirnya gugur di usia kandungan yang masih amat muda (5 minggu). Hari pertama setelah dinyatakan kandungan saya dalam proses keguguran (abortus spontan), darah segar terus keluar. Perut rasanya mulas seperti mau haid, tetapi kali ini lebih dahsyat.  Dokter yang menangani saya, dokter Valleria Sp.OG, menyarankan apabila tidak takut darah sebaiknya tak usah dikiret, biarkan saja keluar secara alami. Toh memang sudah dalam proses keluar alias keguguran ketika saya menemui beliau. Ini pertemuan pertama saya dengan dokter Valleria, dan ternyata konsultasi dengan beliau itu asyik dan saya puaass dengan penjelasan-penjelasannya. Beliau bahkan mengingatkan saya untuk tetap menjalankan sholat, karena keguguran yang saya alami ini tidak tergolong ke dalam nifas (terima kasih dok sudah mengingatkan!).

Senin, 10 Juli pukul 10 pagi, keluar darah segar.  Tiga hari sebelumnya memang sudah keluar bercak cokelat tua, namun pada hari keempat yang keluar sudah berupa darah merah.  Darah merah keluar terus dan semakin banyak hingga pada pukul 3 sore kantung kehamilannya keluar. Berhubung usia kandungan masih 5 minggu, yang keluar hanya berupa kantung kehamilan saja, belum ada janinnya. Kantung kehamilan ini warnanya bening dan kenyal jika dipegang, selain dari itu yg keluar adalah gumpalan-gumpalan darah.  Darah terus keluar dan semakin berkurang frekuensinya dari hari ke hari (seperti menstruasi). Hingga hampir 2 minggu barulah tak ada lagi darah keluar. Dokter Valleria memang menyarankan saya untuk kembali kontrol 2 minggu pasca keguguran, untuk mengecek apakah rahim sudah bersih kembali.

Tepat 2 minggu setelah keguguran, saya kembali menemui dr. Valleria untuk memastikan apakah rahim sudah bersih kembali. Pengecekan dilakukan dengan USG Transvaginal. Alhamdulillah, kata dokter sudah bersih, bahkan sudah bisa dibuahi seminggu lagi (kalau ingin segera hamil lagi 😁). Tapi saya jawab nanti dulu dok, mungkin kami rencanakan awal tahun depan. Saya dan suami memang sepakat untuk tidak terburu-buru merencanakan kehamilan lagi.  Sebagai penyandang diabetes, menjaga kadar gula darah agar dalam batas normal memang sudah menjadi rutinitas, tetapi pada saat merencanakan kehamilan, saya harus memastikan nilai HbA1c kurang dari 7%. Jadi paling tidak, saya harus mempersiapkannya 3-6 bulan sebelum program kehamilan. 

Meskipun saat ini saya belum mengecek HbA1c, tapi saya menduga nilainya diatas angka 7% (diatas angka normal) karena kadar gula darah yang semrawut selama hamil. Jadi... hamilnya ditunda dulu. Saya harus memperbaiki pola makan dulu dan berusaha untuk tidak lengah lagi mengontrol kadar gula darah. Kalau HbA1c-nya normal, saya menjadi lebih tenang untuk merencanakan kehamilan berikutnya.  

Sebenarnya, saya sudah cukup baik mempersiapkan kehamilan yang kedua ini. Beberapa bulan sebelum merencanakan hamil,  HbA1c berada diangka 6,5%. Artinya kadar gula darah saya selama kurun waktu 3 bulan terakhir cukup terkontrol dengan baik. Sayangnya, selama kehamilan saya kesulitan mengontrol kadar gula darah, sepertinya ini berkaitan dengan masalah hormonal, selain itu bawaan ibu hamil yang lapeeerrr terus namun sayangnya tidak diimbangi dengan insulin yang cukup. Bahkan hingga selepas keguguran, gula darah ibarat rollercoaster, naik turun tak terkendali.

Resiko keguguran pada penyandang diabetes memang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita tanpa diabetes. Tetapi, kalau diabetes mampu dikelola dengan baik dan angka HbA1c sesuai dengan yang direkomendasikan, tentu segala resiko bisa ditekan.  Alhamdulillah, pada kehamilan anak pertama, diabetes bisa terkelola baik dan anak kami lahir sehat sempurna. Keguguran pada kehamilan anak kami yang kedua ini biarlah menjadi pengalaman yang sangat berharga. Mengingatkan saya untuk lebih intensif menjaga kadar gula darah kehamilan (dan juga mengingatkan bahwa saya ini bukanlah wonderwomen yang tak kenal lelah, jadi harus bisa mengatur waktu istirahat sebaik mungkin selama hamil😑). Daaann yang paling penting tetap semangat!!!! semangat jaga kadar gula darah, semangat momong anak, semangat sekolahnya (biar cepat selesai.. Aamiin), semangat jualannya (hehe).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diabetes Basah atau Diabetes Kering???

When I tell someone, I have diabetes.... "Diabetesnya basah apa kering???" Wah.. ini tanggapan sekaligus pertanyaan sepert...