Sabtu, 12 Agustus 2017

Gigi Susu Bolong, Perlu Ditambal???


Saya baru menyadari kalau Delisha (anak pertama kami) yang saat itu berusia 2 tahun, giginya banyak yang bolong. Meskipun baru berusia 2 tahun, tapi giginya ada 6 yang bolong (3 sebelah kiri, 2 sebelah kanan, 1 di bagian depan) 😟  Sepertinya kesalahan terjadi bukan pada anaknya tapi pada emaknya yang males ajak anaknya sikat gigi sebelum tidur.

Awalnya, saya masih rajin sikat gigi Delisha sebelum tidur (tanpa pasta gigi karena Delisha belum bisa kumur-kumur) tetapi ternyata tengah malam dia terbangun dan minta susu UHT. Akhirnyaaaaa saya menganggap percuma aja ngajak sikat gigi sebelum tidur kalau nanti beberapa jam lagi dia minum susu dan emaknya yang lagi super ngantuk males nyikatin gigi tengah malem. Selain itu juga anaknya minum susu sambil merem... yaa sudahlah...

Kalau ditanya, "anaknya suka makan coklat kali?"  Hmm.. Delisha ini Papahnya banget, lebih suka rasa buah-buahan ketimbang rasa cokelat. Cokelat batanganpun dia kurang suka, persis Papahnya!
Pertanyaan lainnya, "anaknya suka makan permen?" Nah.. ini mah emaknya galak banget soal ini. Maklum yak..emaknya ini penyandang diabetes, jadiii urusan permen ataupun softdrink emang rada galak. Kadang Delisha suka makan permen tapi masih tergolong jarang. 

Awalnya saya ragu apakah harus ditambal atau tidak? karena giginya masih gigi susu yang toh nantinya juga akan ganti dengan gigi tetap. Tiba-tiba saya teringat keponakan saya yang kira-kira saat ia berusia 5 tahun mengeluhkan giginya yang sakit. Keponakan saya ini takut banget ke dokter gigi, jadinya dia lebih memilih menahan rasa sakit pada giginya itu ketimbang pergi ke dokter gigi. Ga tega juga liatnya.

Belajar dari pengalaman keponakan saya itu, saya ga mau menunggu Delisha mengeluh sakit pada giginya. Saya mendapat saran dari seorang dokter gigi, sebaiknya memang gigi Delisha ditambal meskipun usianya baru 2 tahun karena lapisan email pada gigi susu itu lebih tipis dari gigi tetap, jadi biasanya bolong mudah sekali membesar. Karena itulah, saya mencari cara agar Delisha mau menambal giginya dan ga takut pergi ke dokter gigi. Alhamdulillah... cara ini berhasil! Begini beberapa cara yang saya terapkan kepada Delisha.
1.  Agar terbiasa dan tidak takut, ajak anak ke dokter gigi terlebih dahulu sebagai perkenalan
Kebetulan saya dan neneknya Delisha ada keperluan ke dokter gigi untuk tambal gigi. Sengaja saya ajak Delisha agar dia melihat segala prosesnya. Dia tidak tampak takut, malah dia mengangis karena tidak ikut diperiksa😁
2.  Tunjukkan bahwa ke dokter gigi itu menyenangkan



Ketika saya dan neneknya Delisha diperiksa, kami tidak menampakkan rasa takut dan sakit. Saya juga menjelaskan kepada Delisha pentingnya memeriksakan gigi ke dokter gigi dan Alhamdulillah Delisha bisa mengerti.

3.  Hindari mengajak ke dokter ketika anak mengantuk

Untuk anak seusia Delisha, kalau sudah ngantuk.. duuh... bener-bener rungsing! semua serba salah. Bisa-bisa nanti dia rungsing di klinik atau malah di ruang parktik dokter, bahaya kan! Jadi, saya usahakan untuk mengatur pertemuan dengan dokter di waktu-waktu Delisha bermain dan bukan waktunya tidur.
4.  Pangku anak saat proses penambalan

Kalau ini saya juga baru tau setelah masuk ke ruang praktik. Dokter menyarankan agak Delisha dipangku agar dia lebih nyaman. Ternyata betul, awalnya ketika Delisha tidak dipangku, dia kelihatan bingung dan tidak mau duduk di posisi pasien. Namun, setelah dipangku dia tampak santai dan menurut saja apa perintah dokter.  Selain itu, saya juga bisa sambil memegang kedua tangannya.
5.  Ajak anak jalan-jalan sebentar setelah tambal gigi

Setelah tambal gigi, dokter akan menyarankan agar tidak makan dan minum selama 1 jam, atau tidak makan selama 2 jam namun diperbolehkan minum. Nah... biasanya untuk killing time, saya ajak Delisha menghabiskan waktu di minimarket sambil memilih-milih makanan yang dia suka. Lumayan lah.. bisa sekitar 15 menit di minimarket hehe...

6.  Beri hadiah yang dia suka 

Bolehlah saya memberi reward kepada Delisha atas sikap dia yang kooperatif selama tambal gigi.  Rewardnya yaa.. sekalian jalan-jalan ke minimarket itu, biasanya Delisha akan minta jajanan yang biasanya jarang saya kasih.. hehehe.. seperti jajanan gurih-gurih kriuk gitu.
7.  Jangan tunggu lubang pada gigi semakin parah

Jadi, kata dokter, untuk menambal gigi anak-anak sebisa mungkin tidak dilakukan bor gigi (apa ya istilah medisnya saya ga tau hehe). Tapi kalau terpaksa karena sudah kena syaraf, ya mau tidak mau dilakukan pengeboran. Berdasrakan pengalaman pribadi, kalau sudah kena syaraf itu pasti terasa sakit. Nah.. kalau terjadi pada anak kecil takutnya mereka akan kapok dan ga mau balik ke dokter gigi lagi. Jadi, sebisa mungkin kalau emmang ada lubang yang harus ditambal segera saja ke dokter gigi jangan menunggu parah. 
Nah.. itu tadi beberapa tips berdasarkan pengalaman pribadi saya. Berhubung kami ke dokter gigi dengan memanfaatkan BPJS, jadi kami dalam sehari hanya dapat dilakukan satu tindakan. Untuk enam lubang pada gigi susu Delisha artinya kami harus enam kali ke dokter gigi (seminggu sekali). Alhamdulillah, sejauh ini sudah empat lubang yang ditambal dan Delisha konsisten kooperatif selama tambal gigi. Pernah juga sekali ada gigi yang dibor, dan dia tampak biasa saja, gak sakit katanya!😄





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diabetes Basah atau Diabetes Kering???

When I tell someone, I have diabetes.... "Diabetesnya basah apa kering???" Wah.. ini tanggapan sekaligus pertanyaan sepert...