Sabtu, 15 Juli 2017

Keguguran di Usia 5 Minggu

Sebagai penyandang diabetes, saya sudah membekali diri dengan berbagai informasi seputar kehamilan dengan diabetes. Namun sayang, kehamilan kali ini memang tidak mendapat perhatian ekstra seperti pada anak pertama kami.  Di usia si kakak yang belum genap 3 tahun (tepatnya 2 tahun 7 bulan), perhatian saya terbagi-bagi : mengurus si kakak, menjaga kehamilan, mengontrol gula darah, mengerjakan tugas kuliah, dan pekerjaan rumah lainnya.  Akibatnya, saya kelelahan.

Puncaknya pada Kamis, 6 Juli 2017, saya janji dengan si kakak akan menyewa perosotan di tempat langganan kami sewa mainan anak. Saya putuskan untuk mengambil sendiri perosotannya karena lokasinya tidak jauh dari rumah kami.  Setelah mengambil perosotan, saya tidak langsung pulang, melainkan menuju ke Rumah Tahfidz dimana keponakan saya akan belajar disana. Sepulang dari sana, saya mengalami kecelakaan ringan. Mobil yang saya bawa menabrak tembok rumah orang :(

Kaget. Berdebar-debar. Lelah.

Setelah kejadian itu pun masih banyak yang harus diurus, termasuk mobil yang dibawa ke bengkel. Rasanya tubuh ini kuat-kuat saja. Ibu Mertua saya panik, menyarankan untuk segera ke dokter kandungan, tapi saya jawab "Ga apa-apa kok mah, semuanya Insya Allah baik-baik aja."

Hingga esok harinya, hari Jumat siang, keluar flek cokelat sepanjang bagian bawa celana dalam.  Saya dan suami segera ke dokter kandungan malam harinya. Dokter tidak memberi resep penguat kandungan, saya disarankan bedrest, dan diberi vitamin berupa Folamil Genio dan Folavit.  Beliau mengatakan ini tidak ada hubungannya dengan kecelakaan kemarin, mungkin kelelahan.  Sayangnya, gula darah pun tidak terkontrol (lihat gambar: abaikan tanggal dan jam yang tidak sesuai).  Berbeda dengan kehamilan si kakak yang mulai sulit mengontrol gula darah di trimester akhir, kehamilan kali ini saya kesulitan mengontrol kadar gula darah. Mungkin karena kemauan makan yang meningkat, namun dosis insulin tidak disesuaikan dengan kondisi tersebut, ditambah pula saya lengah mengecek kadar gula darah sehingga sering terlewat.

Gula darah tinggi
Kadar Gula Darah Tinggi saat Hamil Muda 


Esok harinya, hari Sabtu, 3 kali flek cokelat tua keluar lagi. Sulit bagi saya untuk benar-benar hanya tidur, makan, dan solat.  Setiap kali saya beraktivitas, seperti menyuapi dan gendong si kakak, flek akan keluar. Saya memang tidak istirahat total seperti yang disarankan dokter.  Hingga hari Minggu, flek masih saja keluar, warnanya sudah mulai agak kemerahan. Saya pun segera menghubungi rumah sakit untuk jadwal kontrol di Senin pagi.

Senin pagi, sekitar pukul 10.00 WIB, keluar darah segar.  Kami datang ke dokter kandungan yang berbeda dengan sebelumnya, karena beliau tidak ada jadwal praktik pagi itu. Setelah di USG dari perut, dokter mengatakan bahwa sudah dalam proses keguguran.  Pemeriksaan dilanjutkan dengan USG Transvaginal. Karena usia kandungan yang masih muda, dokter tidak bisa memastikan penyebab keguguran tersebut apakah karena Blighted Ovum (BO), atau karena kelelahan, atau karena faktor lain misalnya karena kadar gula darah yang tidak terkontrol.  Untuk memastikan BO, setidaknya usia kandungan harus 8 minggu.

Keguguran secara alami tanpa ada obat-obatan yang diresepkan.  Dokter mengatakan "ga takut darah kan? ga usah di kiret ya, ini sama aja kok kayak persalinan normal." Vitamin disarankan tetap diminum karena saat banyak keluar darah, saya akan membutuhkan tambahan zat besi. Proses keguguran berlangsung di rumah, tidak perlu rawat inap.  Perut terasa mules seperti mau menstruasi namun lebih kuat rasa mulesnya. Sore harinya, Senin, 10 Juli 2017, sebelum adzan Ashar, keluar kantung kehamilan berwarna bening dan kenyal jika dipegang.

Saya hanya bisa menangis, namun ketika melihat suami dan si kakak, senyum pun mengembang kembali. Seharusnya sebagai penyandang diabetes yang memiliki resiko-resiko kehamilan, saya bisa menjaga kehamilan dengan lebih intensif. Tubuh ini memang rasanya kuat-kuat saja melakukan ini itu, tapi nyatanya kehamilannya tidak kuat.  Manusia hanya bisa berencana, tetap Allah yang menentukan.  Allah yang Maha Mengetahui jalan terbaik untuk makhluk-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diabetes Basah atau Diabetes Kering???

When I tell someone, I have diabetes.... "Diabetesnya basah apa kering???" Wah.. ini tanggapan sekaligus pertanyaan sepert...